Info
Memuat...

Bekam Sehat: Temukan Keseimbangan Tubuh bersama Lembaga Sahadat-Qu

Bekam, sebagai metode penyedotan darah dengan pemvakuman melalui sayatan kecil kulit, merupakan cara efektif untuk mengeluarkan darah statis berisi toksin dari tubuh manusia. Proses ini tidak hanya merangsang saraf dan melancarkan pembuluh darah, tetapi juga meningkatkan imunitas serta memberikan relaksasi. Manfaatnya meliputi penyembuhan kelainan darah, anemia, hipertensi, migrain, serta mengurangi nyeri otot di kaki, panggul, dan leher.

Praktik bekam ini diadakan di Masjid Jami' Baitul Hasanah, Jl. Musi, Kelurahan Penganjuran, Kec. Banyuwangi, pada Minggu, 3 Desember 2023, pukul 08.00. Acara ini akan dipandu oleh bapak pembimbing, M. Faizal Riza, S.HI. Segera manfaatkan kesempatan ini untuk meraih kesehatan melalui bekam! 🌿✨








Peserta acara sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, dengan tujuan menambah pengetahuan tentang thibunnabawi atau setidaknya untuk menjaga kesehatan keluarga secara mandiri.



Ketua panitia, Syarif, menyampaikan bahwa langkah ini bertujuan menciptakan masyarakat yang sehat, menjadi alternatif pilihan bagi keluarga dalam menjaga kesehatan. Acara ini mendapat dukungan dari takmir Masjid Jami' Baitul Hasanah dan Lembaga Sahadat-Qu Banyuwangi. Tim Liputan MISNTV

Populer

hadits-hadits tentang niat

informasi mengenai hadits-hadits tentang niat, dilengkapi dengan teks Arab, transliterasi, terjemahan, dan penjelasan singkat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Saya juga akan memverifikasi keabsahan hadits berdasarkan sumber yang disebutkan dan memberikan konteks tambahan mengenai pentingnya niat dalam Islam. 1. Hadits Riwayat Umar bin Khattab **Teks Arab**:   إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى   **Transliterasi**:   *Innāma al-a‘māl bi an-niyyāt, wa innāma li kulli imri’in mā nawā*   **Terjemahan**:   “Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”   **Sumber**: HR. Bukhari (no. 1) dan Muslim (no. 1907)   **Penjelasan**:   Hadits ini merupakan salah satu hadits paling fundamental dalam Islam, sering disebut sebagai *hadits niat*. Hadits ini menegaskan bahwa niat adalah d...

Penjelasan Konsep dalam Ayat Māliki yaumid-dīn

  Penjelasan Konsep dalam Ayat "Māliki yaumid-dīn(i)" (Pemilik Hari Pembalasan) Ayat Māliki yaumid-dīn(i) berasal dari Surah Al-Fatihah ayat 4, yang merupakan salah satu ayat fundamental dalam Al-Qur'an. Frasa ini mengandung beberapa konsep teologis yang penting dalam Islam: Kepemilikan Mutlak Allah atas Hari Pembalasan : Māliki  berarti "Pemilik" atau "Penguasa" yang memiliki otoritas penuh. Allah digambarkan sebagai satu-satunya Penguasa Hari Kiamat ( Yaumid-dīn ), hari ketika semua makhluk akan diadili berdasarkan perbuatan mereka selama di dunia. Konsep ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak menentukan nasib setiap jiwa, memberikan balasan atas kebaikan atau keburukan, tanpa ada campur tangan pihak lain. Hari Pembalasan ( Yaumid-dīn ) : Yaumid-dīn  merujuk pada Hari Kiamat, hari ketika manusia akan menghadapi penghitungan amal ( hisab ). Ini mencakup konsep keadilan ilahi, di mana setiap perbuatan, sekecil apa pun, akan diperhi...

Kitab Alfiyah-6

 Kalimat ini merupakan bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً Artinya: "Dan ia, karena keunggulannya, memperoleh keutamaan." Dalam bagian ini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa Alfiyah yang ia susun memiliki keunggulan dan dianggap istimewa, sehingga memperoleh status yang tinggi atau keutamaan dalam bidangnya. مُسْتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ  Artinya: "Yang pantas mendapatkan pujian yang indah." Bagian ini menunjukkan bahwa karya Alfiyah layak mendapatkan pujian yang baik dan indah. Ibnu Malik menegaskan bahwa karyanya bukan hanya unggul, tetapi juga sangat dihargai dan layak dipuji oleh para pembaca dan pengkaji ilmu. Secara keseluruhan, kalimat ini menggambarkan keunggulan dan nilai tinggi dari Alfiyah Ibnu Malik, yang diakui sebagai karya yang patut dipuji dalam kajian ilmu nahwu.