Info
Memuat...

Lembaga Sahadat-Qu Mengadakan Sinau Bareng Bekam Tiksar di Pamekasan

*Pamekasan, 22 Agustus 2023* — Lembaga Sahadat-Qu, sebuah lembaga pendidikan dan pengembangan diri yang berfokus pada pembelajaran agama dan kesehatan, mengadakan acara *Sinau Bareng Bekam Tiksar* pada hari Minggu, 20 Agustus 2023. Acara yang berlangsung di Pamekasan ini dihadiri oleh segenap jajaran Sahadat-Qu, panitia pelatihan, serta tokoh-tokoh terkemuka dalam bidang kesehatan dan keagamaan.

Acara yang bertemakan integrasi antara ilmu agama dan kesehatan ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh sekaligus memperkuat koneksi spiritual dengan Allah SWT. Dalam acara tersebut, para peserta diajarkan tentang konsep kesehatan dalam Islam dan pentingnya menjaga tubuh agar bisa beribadah dengan lebih baik.

Pendiri Tiksar, Ummi Nadhiroh, yang hadir bersama suaminya Ustadz Arifin Tafsir, juga turut memberikan wawasan tentang bekam dan manfaatnya bagi kesehatan. Bekam, sebuah praktik pengobatan tradisional yang berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW, mendapat perhatian khusus dalam acara ini. Ummi Nadhiroh dan Ustadz Arifin Tafsir memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik, manfaat, dan prinsip-prinsip spiritual yang terkait dengan praktik bekam.

Takmir Masjid Muttaqin, sebagai tuan rumah acara, mengapresiasi inisiatif Lembaga Sahadat-Qu dalam mengadakan acara yang membawa manfaat baik secara jasmani maupun rohani bagi masyarakat. Mereka berharap bahwa semakin banyak masyarakat yang teredukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan melibatkan dimensi spiritual dalam aktivitas sehari-hari.

Peserta yang berasal dari berbagai kalangan dan usia tampak antusias mengikuti acara ini. Mereka mendapatkan ilmu baru yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam menjaga kesehatan maupun memperkuat iman.

Ketua Panitia Pelatihan, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya acara ini. Ia berharap bahwa ilmu yang diberikan dalam acara *Sinau Bareng Bekam Tiksar* ini akan memberikan manfaat yang berkelanjutan, baik di dunia maupun di akhirat.

Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan umat. Lembaga Sahadat-Qu berencana untuk terus menggelar acara-acara edukatif yang dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus menguatkan pemahaman tentang pentingnya integrasi antara agama dan kesehatan. 

Populer

Ibunda Rosulullah SAW Dan Kelahirannya

Ibu Rasulullah SAW Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2)

  Ayat "Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a)" adalah ayat kedua dari Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2) dalam Al-Qur’an. Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi salah satu ayat yang menegaskan keutamaan serta fungsi Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasan makna ayat ini secara ringkas dan jelas: Teks dan Terjemahan Teks Arab : ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Transliterasi : Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Terjemahan : "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." Makna Ayat "Żālikal-kitābu" (Kitab ini) : Kata "żālika" (ini) merujuk pada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata "kitab" menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terdokumentasi, penuh kebijaksanaan, dan sempurna. "Lā raiba fīh(i)" (Tidak ada keraguan di d...

Kitab Alfiyah-5

Kalimat ini  bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ Artinya: "Dan ia menuntut keridhaan tanpa kemarahan." Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu yang disampaikannya, dalam konteks ini ilmu nahwu, adalah sesuatu yang membawa keridhaan dan tidak mengundang kemarahan. Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu tersebut dapat membawa manfaat dan kebaikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Artinya: "Yang lebih unggul daripada Alfiyah Ibn Mu'thi." Bagian ini merujuk pada karya Alfiyah dari Ibn Mu'thi, yang merupakan salah satu karya yang juga membahas tentang nahwu. Ibnu Malik di sini ingin menunjukkan bahwa Alfiyah yang ia susun lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan karya tersebut. Secara keseluruhan, kalimat ini menekankan keunggulan Alfiyah Ibnu Malik dalam menyampaikan ilmu nahwu dan menggambarkan sifat-sifat positif dari ilmu tersebut, yaitu membawa keridh...