Info
Memuat...

Menggali Potensi Anak Sejak Dini

 

Menggali Potensi Anak Sejak Dini di Rumah Tahfidzul Qur'an Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi

Banyuwangi, 29 November 2023 - Rumah Tahfidzul Qur'an Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi terus berkomitmen untuk mengembangkan potensi anak sejak dini. Selain memberikan wawasan dalam ilmu membaca Al-Qur'an dan menghafalnya, mereka juga fokus pada pengembangan bakat anak-anak.

Anak-anak yang belajar di lembaga ini tidak hanya diberi pemahaman mendalam tentang Al-Qur'an, tetapi juga diberdayakan dalam berbagai bidang kreatif. Program ini mencakup pengembangan bakat menggambar dan menulis, baik tulisan Latin maupun Arab, serta kegiatan mewarnai.





"Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik, dan melalui beragam kegiatan ini, kami ingin membantu mereka menemukan dan mengasah bakat serta minat yang dimiliki," ujar Ketua Rumah Tahfidzul Qur'an Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi.

Dengan memadukan pembelajaran Al-Qur'an dan kegiatan kreatif, lembaga ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur'an sambil memupuk kreativitas dan kepekaan seni mereka. Setiap kegiatan didesain untuk memberikan ruang ekspresi dan pengembangan diri sesuai dengan fitrah dan bakat masing-masing anak.

Orang tua pun menyambut positif inisiatif ini, mengakui bahwa pendekatan holistik seperti ini membantu anak-anak berkembang secara seimbang. Dengan begitu, Rumah Tahfidzul Qur'an Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi tidak hanya menjadi tempat pembelajaran agama, tetapi juga ladang subur untuk menumbuhkan generasi yang memiliki keseimbangan spiritual dan kreativitas yang tinggi.

Populer

Ibunda Rosulullah SAW Dan Kelahirannya

Ibu Rasulullah SAW Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2)

  Ayat "Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a)" adalah ayat kedua dari Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2) dalam Al-Qur’an. Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi salah satu ayat yang menegaskan keutamaan serta fungsi Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasan makna ayat ini secara ringkas dan jelas: Teks dan Terjemahan Teks Arab : ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Transliterasi : Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Terjemahan : "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." Makna Ayat "Żālikal-kitābu" (Kitab ini) : Kata "żālika" (ini) merujuk pada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata "kitab" menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terdokumentasi, penuh kebijaksanaan, dan sempurna. "Lā raiba fīh(i)" (Tidak ada keraguan di d...

Kitab Alfiyah-5

Kalimat ini  bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ Artinya: "Dan ia menuntut keridhaan tanpa kemarahan." Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu yang disampaikannya, dalam konteks ini ilmu nahwu, adalah sesuatu yang membawa keridhaan dan tidak mengundang kemarahan. Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu tersebut dapat membawa manfaat dan kebaikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Artinya: "Yang lebih unggul daripada Alfiyah Ibn Mu'thi." Bagian ini merujuk pada karya Alfiyah dari Ibn Mu'thi, yang merupakan salah satu karya yang juga membahas tentang nahwu. Ibnu Malik di sini ingin menunjukkan bahwa Alfiyah yang ia susun lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan karya tersebut. Secara keseluruhan, kalimat ini menekankan keunggulan Alfiyah Ibnu Malik dalam menyampaikan ilmu nahwu dan menggambarkan sifat-sifat positif dari ilmu tersebut, yaitu membawa keridh...