Info
Memuat...

Jumat Pagi Berbagi


 

Jum'at Pagi Berbagi: Sahadat-Qu Mengajak Donatur Berbagi Berkah dengan Sesama


Banyuwangi - Setiap Jumat pagi, Lembaga Sahadat-Qu menggelar program unggulan mereka yang dikenal sebagai "Jum'at Pagi Berbagi." Program ini merupakan wujud nyata dari komitmen sosial mereka untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya para pekerja informal seperti Tukang Becak, Penyapu Jalan, Pemulung, Pengemis, dan Pengamen.

Pentingnya Bersedekah


Program "Jum'at Pagi Berbagi" merupakan upaya Sahadat-Qu untuk mengajak masyarakat dan donatur untuk lebih peduli terhadap sesama. Bersedekah adalah salah satu ajaran Islam yang sangat ditekankan, dan program ini adalah salah satu cara untuk mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan belas kasihan.


Manfaat Bersedekah


Menurut Sahadat-Qu, bersedekah memiliki manfaat yang besar, termasuk pahala berlipat ganda, memanjangkan umur, penghapus dosa, menjauhkan diri dari api neraka, dan mendapat naungan di hari kiamat. Oleh karena itu, program ini merupakan kesempatan yang baik bagi orang-orang yang ingin berbuat kebaikan dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Tantangan dalam Beramal


Namun, Sahadat-Qu juga memahami bahwa banyak orang yang ingin beramal dan bersedekah sering menghadapi kendala seperti kesibukan kerja, kurangnya waktu, atau sulit menjalankan kewajiban secara rutin. Oleh karena itu, program "Jum'at Pagi Berbagi" menjadi solusi praktis bagi mereka yang ingin beramal tetapi tidak memiliki waktu atau kesempatan.

Cara Berpartisipasi


Bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam program "Jum'at Pagi Berbagi," mereka dapat menyumbangkan sedekah terbaik mereka melalui rekening resmi Sahadat-Qu, yaitu Rekening 3754-01-025566-53-0 atas nama Sahadatqu. Donasi ini akan digunakan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Pesan Sahadat-Qu


Sahadat-Qu mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam program "Jum'at Pagi Berbagi" dan bersama-sama berkontribusi dalam membantu sesama. Mereka percaya bahwa dengan berbagi, kita dapat menciptakan perubahan positif dalam masyarakat dan menjadi agen perubahan yang lebih baik.

Program "Jum'at Pagi Berbagi" merupakan salah satu wujud nyata dari semangat kebaikan, belas kasihan, dan berbagi yang menjadi nilai-nilai inti dari Sahadat-Qu. Semoga program ini terus menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik dan memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan.



Facebook Sahadat-Qu
Donasikan Sedekah terbaik melalui Rekening 3754-01-025566-53-0 A.n Sahadatqu 
BASECAMP JPB Perum Citra Ganung Permai Block D3 
Jl. Veteran Ganung Kidul Kec. Nganjuk, Kab. Nganjuk, Jawa Timur 64419

Populer

Ibunda Rosulullah SAW Dan Kelahirannya

Ibu Rasulullah SAW Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2)

  Ayat "Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a)" adalah ayat kedua dari Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2) dalam Al-Qur’an. Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi salah satu ayat yang menegaskan keutamaan serta fungsi Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasan makna ayat ini secara ringkas dan jelas: Teks dan Terjemahan Teks Arab : ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Transliterasi : Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Terjemahan : "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." Makna Ayat "Żālikal-kitābu" (Kitab ini) : Kata "żālika" (ini) merujuk pada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata "kitab" menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terdokumentasi, penuh kebijaksanaan, dan sempurna. "Lā raiba fīh(i)" (Tidak ada keraguan di d...

Kitab Alfiyah-5

Kalimat ini  bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ Artinya: "Dan ia menuntut keridhaan tanpa kemarahan." Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu yang disampaikannya, dalam konteks ini ilmu nahwu, adalah sesuatu yang membawa keridhaan dan tidak mengundang kemarahan. Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu tersebut dapat membawa manfaat dan kebaikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Artinya: "Yang lebih unggul daripada Alfiyah Ibn Mu'thi." Bagian ini merujuk pada karya Alfiyah dari Ibn Mu'thi, yang merupakan salah satu karya yang juga membahas tentang nahwu. Ibnu Malik di sini ingin menunjukkan bahwa Alfiyah yang ia susun lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan karya tersebut. Secara keseluruhan, kalimat ini menekankan keunggulan Alfiyah Ibnu Malik dalam menyampaikan ilmu nahwu dan menggambarkan sifat-sifat positif dari ilmu tersebut, yaitu membawa keridh...