Info
Memuat...

Bersama Sahadat-Qu: Jumat Berbagi dalam Era Pandemi

Di tengah gejolak pandemi yang melanda, semangat berbagi tetap berkobar dalam jiwa Sahadat-Qu. Pada Jumat berkah kali ini, Sahadat-Qu bersama-sama mempersiapkan 140 bungkus nasi, siap untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. 

Kegiatan berbagi kali ini memiliki makna yang lebih mendalam. Di era pandemi ini, banyak masyarakat yang terdampak secara ekonomi dan sosial. Saat kebutuhan dasar menjadi semakin sulit dipenuhi, Sahadat-Qu hadir untuk memberikan sedikit kelegaan bagi mereka. 

Dalam setiap bungkus nasi yang kami siapkan, terkandung harapan dan doa agar masyarakat dapat melewati masa sulit ini dengan kuat dan penuh semangat. Melalui Jumat Berbagi kali ini, kami berharap dapat memberikan dukungan dan kehangatan kepada mereka yang merasakan beban yang berat di pundak mereka.

Tidak hanya memberikan bantuan materi, Sahadat-Qu juga ingin memberikan kehangatan sosial. Melalui setiap bungkus nasi yang kami bagikan, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan kebersamaan. Saat kita saling peduli dan berbagi, kita membentuk ikatan yang kuat di antara kita, memperkuat kebersamaan sebagai satu keluarga manusia.

Jumat Berbagi kali ini menjadi momen yang tak terlupakan. Dalam kebersamaan dan keikhlasan, Sahadat-Qu berharap dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menghadapi tantangan hidup yang berat. Kita dapat membangun masa depan yang lebih baik jika kita saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Marilah kita terus menghidupkan semangat berbagi, baik dalam bentuk apapun yang kita mampu. Satu tindakan kecil dapat memberikan dampak yang besar dalam kehidupan orang lain. Bersama-sama, kita dapat melampaui tantangan yang kita hadapi dan menyebarkan kebaikan di sekitar kita.

Jumat Berbagi kali ini adalah bukti nyata bahwa cinta dan kepedulian tak pernah terhalang oleh jarak dan rintangan. Mari kita tetap bersama dalam semangat berbagi, saling mendukung, dan menjaga kebaikan dalam setiap langkah kita. Bersama Sahadat-Qu, mari kita terus berbagi kebahagiaan dan harapan di masa sulit ini.



Bagi Anda yang mempunyai anak usia 4-8 tahun silahkan bergabung dengan
Rumah Tahfidz Lembaga Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi
atau bisa menghubungi kontak person +62 852-0490-0074
Kantor Koordinator Wilayah Banyuwangi 
Jl. Jembrana Perum GGM Blok C 22
Klatak-Kalipuro Banyuwangi
 

Belajar Al-Qur'an Mudah Menyenangkan dan Pasti Bisa !!


DONASI NGAJI ONLINE LEMBAGA SAHADAT-QU
BRI 375401025566530
CP : 085204900074

Populer

Ibunda Rosulullah SAW Dan Kelahirannya

Ibu Rasulullah SAW Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2)

  Ayat "Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a)" adalah ayat kedua dari Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2) dalam Al-Qur’an. Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi salah satu ayat yang menegaskan keutamaan serta fungsi Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasan makna ayat ini secara ringkas dan jelas: Teks dan Terjemahan Teks Arab : ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Transliterasi : Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Terjemahan : "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." Makna Ayat "Żālikal-kitābu" (Kitab ini) : Kata "żālika" (ini) merujuk pada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata "kitab" menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terdokumentasi, penuh kebijaksanaan, dan sempurna. "Lā raiba fīh(i)" (Tidak ada keraguan di d...

Kitab Alfiyah-5

Kalimat ini  bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ Artinya: "Dan ia menuntut keridhaan tanpa kemarahan." Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu yang disampaikannya, dalam konteks ini ilmu nahwu, adalah sesuatu yang membawa keridhaan dan tidak mengundang kemarahan. Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu tersebut dapat membawa manfaat dan kebaikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Artinya: "Yang lebih unggul daripada Alfiyah Ibn Mu'thi." Bagian ini merujuk pada karya Alfiyah dari Ibn Mu'thi, yang merupakan salah satu karya yang juga membahas tentang nahwu. Ibnu Malik di sini ingin menunjukkan bahwa Alfiyah yang ia susun lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan karya tersebut. Secara keseluruhan, kalimat ini menekankan keunggulan Alfiyah Ibnu Malik dalam menyampaikan ilmu nahwu dan menggambarkan sifat-sifat positif dari ilmu tersebut, yaitu membawa keridh...