Info
Memuat...

Kitab Alfiyah-4

 Kalimat ini adalah bagian dari Alfiyah Ibnu Malik dan berikut adalah terjemahannya:


تُقَرِّبُ الأقْصى بِلَفْظٍ مُوجَزِ  

Artinya: "Ia mendekatkan yang paling jauh dengan ungkapan yang ringkas."


Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu nahwu, yang dibahas dalam *Alfiyah*, mampu menjelaskan konsep yang kompleks atau jauh (sulit) dengan kata-kata yang singkat dan jelas. Ini menunjukkan kejelasan dan efisiensi dalam penyampaian ilmu.


وَتَبْسُطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ 

Artinya: "Dan ia memperluas pemahaman dengan janji yang pasti."


Bagian ini menegaskan bahwa ilmu nahwu juga memberikan penjelasan yang lebih luas dan detail (meluaskan) mengenai suatu hal dengan kepastian atau janji yang jelas, yang membuatnya lebih mudah dipahami.

Secara keseluruhan, kalimat ini menegaskan bahwa Alfiyah berfungsi untuk menjelaskan dan memperjelas ilmu nahwu dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami, serta memberikan jaminan dalam pemahaman tersebut.


Populer

hadits-hadits tentang niat

informasi mengenai hadits-hadits tentang niat, dilengkapi dengan teks Arab, transliterasi, terjemahan, dan penjelasan singkat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Saya juga akan memverifikasi keabsahan hadits berdasarkan sumber yang disebutkan dan memberikan konteks tambahan mengenai pentingnya niat dalam Islam. 1. Hadits Riwayat Umar bin Khattab **Teks Arab**:   إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى   **Transliterasi**:   *Innāma al-a‘māl bi an-niyyāt, wa innāma li kulli imri’in mā nawā*   **Terjemahan**:   “Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”   **Sumber**: HR. Bukhari (no. 1) dan Muslim (no. 1907)   **Penjelasan**:   Hadits ini merupakan salah satu hadits paling fundamental dalam Islam, sering disebut sebagai *hadits niat*. Hadits ini menegaskan bahwa niat adalah d...

Kematian Ayah, Ibu serta Kakek Rosulullah SAW

Kematian ayah, ibu, dan kakeknya Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan.Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal diperkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah. Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata : Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan. Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI  DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Nasab Rosulullah Saw

Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhrbin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim Kekasih Allah" (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh -- yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena -- bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam. Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putr...