Info
Memuat...

Metode Yang Digunakan Rumah Tahfidz Sahadat-Qu

Metode Qiro'ati

Metode Qiro'ati adalah metode pembelajaran membaca Al-Qur'an yang pertama kali disusun oleh K.H. As'ad Humam. Metode ini menggunakan pendekatan audio-visual yang menekankan pada pelafalan huruf dan tajwid yang benar.

Pembelajaran metode Qiro'ati dibagi menjadi 13 jilid, yang masing-masing jilid berisi materi tentang huruf, harakat, makhraj, tajwid, dan bacaan ayat Al-Qur'an. Materi pembelajaran disajikan secara bertahap dan sistematis, sehingga peserta didik dapat mempelajarinya dengan mudah dan cepat.

Kelebihan metode Qiro'ati

  • Efektif untuk melatih pelafalan huruf dan tajwid yang benar.
  • Mudah dipelajari karena materi disajikan secara bertahap dan sistematis.
  • Dapat dipelajari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Metode Iqra'

Metode Iqra' adalah metode pembelajaran membaca Al-Qur'an yang disusun oleh K.H. As'ad Humam. Metode ini juga menggunakan pendekatan audio-visual, namun materi pembelajarannya lebih sederhana daripada metode Qiro'ati.

Pembelajaran metode Iqra' dibagi menjadi 6 jilid, yang masing-masing jilid berisi materi tentang huruf, harakat, makhraj, dan bacaan ayat Al-Qur'an. Materi pembelajaran disajikan secara bertahap dan mudah dipahami.

Kelebihan metode Iqra'

  • Efektif untuk melatih pelafalan huruf dan tajwid yang benar.
  • Mudah dipelajari karena materi disajikan secara bertahap dan mudah dipahami.
  • Dapat dipelajari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Metode Tilawati

Metode Tilawati adalah metode pembelajaran membaca Al-Qur'an yang disusun oleh M. Quraisy Shihab. Metode ini menekankan pada pemahaman makna ayat Al-Qur'an, selain pelafalan huruf dan tajwid yang benar.

Pembelajaran metode Tilawati dibagi menjadi 6 jilid, yang masing-masing jilid berisi materi tentang huruf, harakat, makhraj, tajwid, dan bacaan ayat Al-Qur'an, serta penjelasan makna ayat. Materi pembelajaran disajikan secara bertahap dan sistematis.

Kelebihan metode Tilawati

  • Efektif untuk melatih pelafalan huruf dan tajwid yang benar.
  • Membantu peserta didik memahami makna ayat Al-Qur'an.
  • Dapat dipelajari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Teknik Hafalan Juz Amma

Teknik hafalan Juz Amma adalah teknik menghafal Al-Qur'an yang khusus ditujukan untuk menghafal Juz Amma, yaitu juz ke-30 dalam Al-Qur'an. Teknik ini menggunakan pendekatan audio-visual yang menekankan pada pengulangan dan perdengaran.

Peserta didik yang mengikuti teknik hafalan Juz Amma akan diajarkan untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dengan cara mendengarkan bacaan guru atau rekaman audio. Peserta didik juga akan dilatih untuk mengulang bacaan ayat-ayat Al-Qur'an secara berulang-ulang.

Kelebihan teknik hafalan Juz Amma

  • Efektif untuk menghafal Juz Amma dalam waktu yang relatif singkat.
  • Mudah dipelajari karena menggunakan pendekatan audio-visual.
  • Dapat dipelajari oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Kesimpulan

Metode Qiro'ati, Iqra', dan Tilawati adalah metode pembelajaran membaca Al-Qur'an yang populer di Indonesia. Metode-metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan metode yang tepat dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Teknik hafalan Juz Amma adalah teknik menghafal Al-Qur'an yang khusus ditujukan untuk menghafal Juz Amma. Teknik ini menggunakan pendekatan audio-visual yang menekankan pada pengulangan dan perdengaran. Teknik ini dapat menjadi pilihan bagi peserta didik yang ingin menghafal Juz Amma dalam waktu yang relatif singkat.



Bagi Anda yang mempunyai anak usia 4-8 tahun silahkan bergabung dengan
Rumah Tahfidz Lembaga Sahadat-Qu Korwil Banyuwangi
atau bisa menghubungi kontak person +62 852-0490-0074
Kantor Koordinator Wilayah Banyuwangi 
Jl. Jembrana Perum GGM Blok C 22
Klatak-Kalipuro Banyuwangi
 

Belajar Al-Qur'an Mudah Menyenangkan dan Pasti Bisa !!


DONASI NGAJI ONLINE LEMBAGA SAHADAT-QU
BRI 375401025566530
CP : 085204900074

Populer

Ibunda Rosulullah SAW Dan Kelahirannya

Ibu Rasulullah SAW Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah. Ditulis Oleh : Kontributor Abdul Aziz Budi Nugraha DONASI DAKWAH : SAHADAT-Qu BRI 375401025566530 CP : 085204900074

Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2)

  Ayat "Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a)" adalah ayat kedua dari Surat Al-Baqarah (Surat 2, ayat 2) dalam Al-Qur’an. Ayat ini memiliki makna yang sangat mendalam dan menjadi salah satu ayat yang menegaskan keutamaan serta fungsi Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasan makna ayat ini secara ringkas dan jelas: Teks dan Terjemahan Teks Arab : ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Transliterasi : Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Terjemahan : "Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." Makna Ayat "Żālikal-kitābu" (Kitab ini) : Kata "żālika" (ini) merujuk pada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata "kitab" menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terdokumentasi, penuh kebijaksanaan, dan sempurna. "Lā raiba fīh(i)" (Tidak ada keraguan di d...

Kitab Alfiyah-5

Kalimat ini  bagian dari Alfiyah Ibnu Malik. Berikut adalah terjemahannya: وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ Artinya: "Dan ia menuntut keridhaan tanpa kemarahan." Di sini, Ibnu Malik menjelaskan bahwa ilmu yang disampaikannya, dalam konteks ini ilmu nahwu, adalah sesuatu yang membawa keridhaan dan tidak mengundang kemarahan. Ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu tersebut dapat membawa manfaat dan kebaikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan. فَائِقَةً أَلْفِيَّةَ ابْنِ مُعْطِي   Artinya: "Yang lebih unggul daripada Alfiyah Ibn Mu'thi." Bagian ini merujuk pada karya Alfiyah dari Ibn Mu'thi, yang merupakan salah satu karya yang juga membahas tentang nahwu. Ibnu Malik di sini ingin menunjukkan bahwa Alfiyah yang ia susun lebih baik atau lebih unggul dibandingkan dengan karya tersebut. Secara keseluruhan, kalimat ini menekankan keunggulan Alfiyah Ibnu Malik dalam menyampaikan ilmu nahwu dan menggambarkan sifat-sifat positif dari ilmu tersebut, yaitu membawa keridh...